Minggu, 09 Mei 2010

KEILMUAN DI PPS BETAKO MERPATI PUTIH

KEILMUAN DI PPS BETAKO MERPATI PUTIH

Merpati Putih adalah Perguruan Pencak Silat yang ilmiah, tidak ada mantra dan klenik. Semua realitas dan logis. Kemampuan pesilat Merpati Putih mematahkan benda-benda keras seperti kikir, baja, gagang pompa, pipa beton dan sebagainya, didapat dari zat yang disebut Adenose Triposphat (ATP).

Setiap saat kita melakukan suatu kegiatan yang tidak kita sadari yaitu bernapas. Menghirup napas bisa dikatakan sebagai usaha membersihkan paru-paru. Peristiwa pernapasan melibatkan oksigen (zat asam), sehingga terjadilah peristiwa kimiawi yang disebut oksidasi dan menimbulkan panas atau energi.

Dalam teori listrik, kekurangan satu elektron dari satu atom akan menimbulkan gaya listrik. Ketika kita menghirup napas yang kemudian ditahan, akan terjadi pula kekurangan zat asam. Pada saat berlangsung kekurangan ini, timbul suatu zat baru yang sangat aktif untuk membantu mempercepat pengulangan peristiwa kimiawi tadi. Zat ini dikenal sebagai Adenose Triposphat atau disingkat ATP. Tenaga yang ditimbulkan ATP ini adalah 5 kali tenaga yang dihasilkan oleh peristiwa oksidasi itu sendiri.

Untuk mendapatkan ATP diperlukan syarat-syarat, seperti penegangan otot, kemudian digabungkan dengan kemampuan psikis dan biologis. Kalau proses oksidasi terus berulang dengan cepat maka akan timbul getaran. Getaran bisa ditingkatkan frequensinya bila kita mengenal ciri-cirinya.
Teknik getaran inilah yang dimanfaatkan Merpati Putih untuk memecahkan benda-benda keras seperti balok es, batang pompa dragon, beton cor, kikir atau per mobil.

Dengan mengirim getaran lewat tangan, kaki atau kepala akan mempengaruhi susunan molekul pada benda yang akan dipatahkan. Pada saat molekul pada garis yang kita jadikan sasaran itu berada dalam keadaan labil, maka sasaran itu kita hantam. Jadi yang terpenting disini bukan kekuatan tetapi momentum pukulan.

Dengan alat yang disebut osciloscope telah berhasil dideteksi lima macam getaran yang ada pada murid Merpati Putih. Sedangkan menurut Dewan Guru masih ada getaran keenam, tetapi masih dalam taraf pengujian. Apakah getaran keenam ini merupakan Senjata Pamungkas dari MP kita tunggu saja kiprah Merpati Putih lebih lanjut.

SEJARAH SINGKAT MERPATI PUTIH

SEJARAH SINGKAT PPS-BETAKO MERPATI PUTIH DI INDONESIA



Ilmu beladiri berakar dari warisan keluarga dari generasi ke generasi di kalangan Kraton Mataram, sehingga ilmu ini juga dikenal sebagai Ilmu Beladiri Mataram. Ketika ilmu diturunkan sampai ke generasi ke tujuh di tangan Sang Guru: Sarengat Siswo Hadi Poernomo, ilmu itu kemudian diteruskannya kepada kedua putranya: Mas Poerwanto Hadipoernomo (yang tua) dan Mas Budhi Santoso Hadipoernomo (yang muda). Sang Guru adalah ayah kandung dari kedua pendekar tersebut. Kedua pendekar inilah yang melanjutkan dan mengembangkan ilmu beladiri sehingga kita mengenalnya sekarang sebagai Merpati Putih.











Merpati Putih sebagai Perguruan Persilatan didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta - Indonesia. Sejak itu, ilmu ini disebarluaskan kepada masyarakat demi kepentingan bangsa. Ketika usia beranjak senja, Sang Guru menyerahkan kepada kedua orang putranya untuk memimpin perguruan ini pada tahun 1968. Selain diperkenalkan kepada masyarakat, ilmu beladiri ini juga diperkenalkan dan diajarkan secara khusus kepada pihak militer di Yogyakarta. Mas Poerwanto Hadipoernomo (yang tua) dan Mas Budhi Santoso Hadipoernomo (yang muda) adalah Guru Besar pada di PPS-BETAKO MERPATI PUTIH. Pada 1976, PPS-BETAKO MERPATI PUTIH mendapat kehormatan untuk melatih Pasukan Pengawal Presiden dan Koppassandha (sekarang kita kenal dengan nama KOPASSUS) di Jakarta. Pada 1977, Komisaris Cabang Jakarta dibentuk yang kemudian menjadi cikal bakal Organisasi Pencak Silat Merpati Putih yang berpusat di Jakarta. Dengan demikian, pusat organisasai Merpati Putih di Jakarta akan tetapi kedudukan perguruannya di Yogyakarta. Secara perlahan-lahan PPS-BETAKO MERPATI PUTIH mulai dikenal dan berkembang ke seluruh Indonesia dan bahkan ke manca negara. Di manca negara, PPS-BETAKO MERPATI PUTIH dikembangkan di Philipina, Jepang, Amerika, Inggris, Belanda, Prancis dan beberapa negara lain dimana kedutaan besar Indonesia berada. Pada saat ini, PPS-BETAKO MERPATI PUTIH mendapat kehormatan melatih Taruna/Karbol Akademi Angkatan Udara yang berjumlah 460 taruna di Yogyakarta.

PENJELASAN MERPATI PUITH

Merpati Putih merupakan singkatan dari: Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening, yang berarti: Mencari Sampai Mendapat Tindakan Yang Benar Dalam Keheningan. Semboyan ini sekaligus merupakan falsafat yang menjiwai PPS Betako Merpati Putih.

Perguruan pencak silat ini merupakan anggota dari IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia), lembaga yang mewadahi organisasi pencak silat di Indonesia, dan PERSILAT (Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa atau The International Pencak Silat Federation), lembaga yang mewadahi organisasi pencak silat di dunia.

Kamis, 10 Desember 2009

mas pung

Penelitian Merpati Putih

Kerjasama dengan Litbang Akabri Udara dan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Penelitian mengenai Perbandingan Latihan Metode Merpati Putih dengan Metode Aerobics DR. Cooper terhadap Kesegaran Jasmani.

Obyek Penelitian :
- 20 orang Taruna dilatih dengan metode DR. Cooper
- 20 Orang Taruna dilatih dengan methode Merpati Putih.

Cara Penilaian
- Sesuai dengan penilaian dari DR. Cooper yang inenilai kemampuan aerobics yaitu kemampuan sistem respirasi dan kardiovaskuler
- Aerobics dan Margaria, yaitu menilai kemampuan otot-otot untuk bekerja secara anerobics
- Mengukur Timed Vital Capacity untuk menilai sifat kelenturan jaringan paru-paru.

Kesimpulan

1. Kelompok taruna yang dilatih dengan metode Merpati. Putih yang latihan aerobic-nya kurang, berhasil menyamai kelompok Taruna dengan Metode Aerobics DR. Cooper.

2. Waktu untuk berlari menempuh jarak 1600 meter serta Timed Vital Capacity antara kedua kelompok tidak ada perbedaan.

3. Dari peengamatan yang telah dilakukan ini dapat diduga bahwa metode latihan Merpati Putih tidak inenimbulkan suatu kelainan yang bersifat merugikan / mengganggu kesehatan.

4. Kelebihan dari metode Merpati Putih dapat inenarnbah keinampuan

Penelitian ini dipimpin oleh Prof. DR. Achmad Muhammad dari Fakul-tas Kedokteran Universitas Gajah Mada Jogyakarta.

Tahun 1983

Kerjasama dengan Pusat Jasmani Militer Komando Pengembangan Pendidikan dan Latihan TNI AD. Penelitian tentang Latihan Pernafasan Merpati Putih untuk mendapatkan daya tahan, menghimpun serta penyaluran tenaga.

Obyek Penelitian :
Prajurit TNI AD yang dilatih metode Merpati Putih selama satu tahun penuh.

Cara Penilaian
Cara penilaian diarahkan pada faktor pendukung peningkatan kemampuan jasmani, yaitu
1. Unsur Postur Tubuh
2. Unsur Kesegaran Jasmani
3. Unsur ketangkasan

Kesimpulan

1. Latihan Pernafasan Merpati Putih perlu disebarluaskan dilingkungan TNI AD khususnya dan ABRI pada umumnya.

2. Program latihan pernafasan sangat ekonomis, efisien dan efektif karena tidak menuntut sarana, prasarana, waktu dan biaya yang mahal.

Tahun 1984

Bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Pusat Pertamina Jakarta. Penelitian tentang Manfaat latihan Merpati Putih untuk meninggikan kesiagaan Fisik Mental.

Obyek Penelitian
- 5 Orang wanita, berumur antara 25 - 35 tahun
- 19 orang pria, berumur antara 29 - 42 tahun

Cara Penilaian

- Kemampuan Aerobics dinilai dari bilangan nadi, sesudah nara coba inelakukan kerja selama 6 menit dengan beban 100 W (wanita) dan 125 W (Pria) dengan mendayung ergometer Sepeda Listrik (Eleina Schonander) .

- Kekuatan statik otot, dengan mengukur kuat genggam tangan kanan dan kin pada Dinamometer Genggam TTK.

- Daya pernafasan, dengan mengukur kekuatan otot pernafasan

  1. MBC (kemampuan bernafas maksimum) dengan frekuensi pernafasan 60 (wanita) dan 50 (pria).

  2. VC (Kapasitas Vital).
  3. FEV (penghembusan nafas paksa dalam satu detik).

- Daya Konsentrasi dan reaksi (Psikofisiologis) dengan 3 jenis, yaitu
a. Ukurain Kesiagaan Mental (Bourdon Wiersina)
b. Waktu Reaksi
c. Frekuensi kedip kritik (ukuran kesiagaan sentral )

Kesimpulan

1. Semua fungsi fisiologis dan psikologis kecuali waktu reaksi dan frekuensi kedip kritik, inenunjukkan kenaikkan (perbaikan).

2. Hal yang ditonjolkan sebagai suatu ciri khas latihan Merpati Putih, ialah latihan-latihan kerutan otot secara isometrik, yang di harapkan akan menaikkan kekuatan otot. Agaknya dapat dibuktikan dari perbaikaan MBC (kemampuan bernafas Maksimum), VC (Kapasitas Vital) dan FEV (Penghernbusan nafas paksa dalam 1 detik), disamping penambahan kekuatan genggam tangan.

Tahun 1985

Bekerjasa sama dengan Batalyon Infantri 203/Arya Kamuning.

Obyek Penelitian

Seluruh anggota Batalyon Infantri 203/Arya Kamuning dilatih dengan menggunakan metode Merpati Putih selama 5 bulan, dengan frekuensi latihan 3 kali seminggu @ 90 menit.

Kesimpulan

1. Kemampuan kesegaran jasmani meningkat

2. Kemampuan ketrampilan perorangan ikut meningkat, terbukti Prestasi Yon If. 203 dalam lomba serangan batalyon Seluruh Indonesia (1985) berhasil keluar sebagai juara Pertaina dengan mencatat waktu lebih cepat dari yang ditetapkan.

Tahun 1987

Bekerjasama dengan Yayasan Jantung Sehat dan Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta. Penelitian dipimpin oleh Dr. Dede Kuswara

Obyek Penelitian
- 2 Orang Tingkat Dasar Dua dengan usia 60 tahun keatas
- 2 Orang Tingkat Balik Satu dengan usia 40 - 55 tahun
- 2 Orang Tingkat Balik Dua dengan usia 30 - 40 tahun

Obyek coba diminta untuk mengadakan latihan Merpati Putih selama 60 (enampuluh) menit, kemudian diteliti tingkat kesegaran jasmani dan pemulihan kembali pada kondisi fisik semula.

Kesimpulan
1. Tingkat kesegaran dinyatakan baik dan meningkat
2. Pemulihan kondisi fisik ke keadaan semula relatif cepat.

Tahun 1990 - Sekarang

Bekerjasaina dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan ISTN Jakarta. Sampai saat mi masih diteliti tentang Explosive Power.

Keilmuan Merpati Putih

Dalam keilmuannya, Merpati putih memiliki berbagai keahlian dan bakat dari masing-masing anggota, diantaranya : Getaran, Power, Naluri, Lontaran, Pengobatan, Bara api, dan masih banyak lagi. Dari semua ilmu itu didapat dengan olah pernapasan dan tak lepas juga dari peregangan otot, Peregangan adalah salah satu bentuk persiapan awal dalam melakukan aktivitas olahraga, termasuk olahraga beladiri. Pada perguruan beladiri modern biasanya dalam latihan sudah dimasukkan unsur ilmu kesehatan dan olahraga, di antaranya teknik peregangan. Teknik peregangan perlu dikuasai oleh para pelatih dan atlet karena manfaatnya sangat besar, namun tentu saja setiap cabang olahraga di samping memiliki teknik peregangan yang bersifat umum juga memiliki teknik peregangan yang lebih spesifik. Pada kesempatan ini sebagai pendahuluan akan diuraikan beberapa manfaat melakukan pemanasan, peregangan, serta beberapa kondisi yang tidak dianjurkan untuk melakukan peregangan.

Sebelum melakukan peregangan sebaiknya terlebih dahulu melakukan pemanasan (warm-up), walaupun ada pendapat lain yang menyatakan bahwa pemanasan sebaiknya dilakukan setelah melakukan peregangan. Pemanasan merupakan salah satu bagian dasar dari program latihan permulaan yang terdiri dari sekelompok latihan yang dilakukan pada saat hendak melakukan aktivitas olahraga.

Beberapa manfaat melakukan pemanasan adalah sebagai berikut:

· Meningkatkan suhu tubuh beserta jaringan-jaringannya.

· Menaikkan aliran darah melalui otot-otot aktif.

· Meningkatkan detak jantung sehingga dapat mempersiapkan bekerjanya sistem jantung dan pembuluh darah (cardiovaskular).

· Menaikkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.

· Meningkatkan pertukaran (pengikatan) oksigen dalam hemoglobin.

· Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal saraf yang memerintah gerakan tubuh.

· Meningkatkan efisiensi dalam proses reciprocal innervation, sehingga memudahkan otot-otot berkontraksi dan rileks secara lebih cepat dan efisien.

· Meningkatkan kapasitas kerja fisik atlet.

· Mengurangi adanya ketegangan pada otot.

· Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang atau meregang.

· Terjadi peningkatan kondisi tubuh atlet secara psikologis.

Intensitas dan lamanya waktu dalam melakukan pemanasan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan fisik atlet dan kondisi yang ada. Pada intinya, pemanasan tersebut harus dilakukan cukup intensif untuk meningkatkan suhu tubuh sehingga menyebabkan berkeringat, akan tetapi jangan melakukan pemanasan terlalu berlebihan sehingga menyebabkan keletihan. Pada cuaca yang dingin latihan pemanasan tersebut dapat dilakukan secara lebih intensif lagi.

Setelah selesai melakukan pemanasan, barulah mulai melakukan peregangan. Salah satu tujuan peregangan adalah untuk mencapai kelenturan, yaitu kemampuan untuk menggerakkan otot beserta persendian pada seluruh daerah pergerakan. Meskipun demikian, peregangan hanya bermanfaat apabila dilakukan secara benar sebagaimana mestinya. Beberapa alasan mengapa para atlet melakukan peregangan untuk memperbaiki dan meningkatkan kelenturan tubuhnya adalah sebagai berikut:

· Dapat meningkatkan kebugaran fisik seorang atlet.

· Bisa mengoptimalkan daya tangkap, latihan, dan penampilan atlet pada berbagai bentuk gerakan yang terlatih.

· Dapat meningkatkan mental dan relaksasi fisik atlet.

· Dapat meningkatkan perkembangan kesadaran tubuh atlet.

· Dapat mengurangi risiko keseleo sendi dan cedera otot (kram)

· Dapat mengurangi risiko cedera punggung

· Dapat mengurangi rasa nyeri otot.

· Dapat mengurangi rasa sakit yang menyiksa pada saat menstruasi bagi atlet wanita.


amanat sang guru

Saat ini aku merasa ada harapan mampu mewariskan ilmu-ilmu yang kumiliki ini kepadamu. Akan tetapi bukan berarti sampai disini saja tujuannya. Dan mulai saat ini pula kita harus memberanikan diri mengamalkan ilmu tersebut demi kepentingan masyarakat banyak.

Artinya, ilmu ini tidak hanya diturunkan kepada keluarga saja, melainkan dikembangkan juga untuk kepentingan masyarakat.

Kembangkanlah untuk kepentingan nasional.

Amalkan, untuk kepentingan Nusa, Bangsa, dan Negara Republik Indonesia.

Sebab dengan cara kita berusaha mengembangkan budaya bangsa, sama artinya kita mempertahankan identitas bangsa. Karena budaya adalah salah satu unsur perwujudan kepribadian bangsa…

Pencak Silat sebagai olahraga beladiri besar manfaat dan faedahnya dalam pembentukan diri dan pribadi.

“Diri melihat dari bentuk fisik, yang artinya kondisi fisik sehat, sedangkan pribadi, dilihat dari segi penampilan, sikap budi, yang lebih cenderung disebut : sikap mental dan moral”.

Empat sikap watak dan perilaku yang menjadi banyak orang belajar pencak silat :

1. Akan menumbuhkan rasa jujur dan welas asih.

2. Menumbuhkan percaya pada diri sendiri sebab didasarkan pada kemampuan yang dimiliki pribadi.

3. Dalam mempelajari pencak silat akan mendalami masalah keserasian dan keselarasan gerak, dan hal ini terwujudkan dalam sikap serta penampilannya sehari-hari.

4. Bagi pesilat yang benar-benar menghayati apa yang didapatkan dari sistem pelajaran akan menimbulkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

“Kepribadian yang kuat, memahami hidup dalam kehidupan”